![Pengacara di Bone Tewas Ditembak](https://pafiparigikaberita.org/wp-content/uploads/2025/01/Pengacara-di-Bone-Tewas-Ditembak-Pelaku-Gunakan-Senapan-Angin.jpg)
Duka mendalam menyelimuti dunia hukum di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Seorang pengacara bernama Rudi S Gani (49) tewas ditembak oleh orang tak dikenal (OTK) saat sedang makan malam bersama keluarganya di Dusun Limpoe, Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, pada Selasa (31/12/2024) malam.
Kejadian nahas ini terjadi menjelang pergantian tahun baru, sekitar pukul 21.50 WITA. “Saat itu korban sedang makan bersama keluarga di rumah mertuanya, tiba-tiba terdengar suara letusan dan korban langsung tergeletak,” ujar istri korban, Maryam, (1/1/2025).
Pelaku Gunakan Senapan Angin
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan telah melakukan penyelidikan dan mengungkapkan fakta baru terkait kasus ini. Berdasarkan hasil uji laboratorium forensik, proyektil yang bersarang di tubuh korban berasal dari senapan angin, bukan senjata api.
“Jadi, saya pertegas, itu adalah senapan angin, bukan senjata api, kalibernya 8 milimeter (mm),” tegas Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto, Kamis (2/1/2025).
Polisi Periksa 11 Saksi
Untuk mengungkap kasus ini, Polisi telah memeriksa 11 orang saksi, termasuk istri dan keluarga korban. “Kami juga telah membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus ini,” kata Kasi Humas Polres Bone Iptu Rayendra Muhtar.
Motif Penembakan Masih Misterius
Hingga saat ini, motif di balik penembakan tersebut masih menjadi misteri. Polisi masih mendalami berbagai kemungkinan, termasuk adanya kaitan dengan profesi korban sebagai pengacara.
“Kami belum dapat menyimpulkan motif penembakan ini. Masih banyak kemungkinan yang perlu kami dalami,” kata Didik.
Dugaan Keterlibatan Klien
Salah satu dugaan yang muncul adalah keterlibatan klien korban dalam kasus ini. Rudi diketahui pernah menangani sejumlah kasus yang cukup sensitif, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya pihak-pihak yang tidak puas dengan kinerjanya.
“Kami juga sedang menelusuri rekam jejak korban sebagai pengacara. Apakah ada kaitan antara kasus-kasus yang pernah ditanganinya dengan penembakan ini,” tambah Didik.
Kecaman dan Duka Cita
Peristiwa penembakan ini mendapat kecaman dari berbagai pihak. Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Natalius Pigai mengecam keras peristiwa ini dan mendesak polisi untuk mengungkap motif dan pelaku penembakan.
“Kami mengecam penembakan terhadap pengacara yang mencari keadilan tetapi menjadi korban. Perbuatan pelaku tidak bisa dibenarkan,” ujar Pigai melalui akun X @NataliusPigai2, Jumat (3/1).
Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) juga mengungkapkan duka cita yang mendalam atas meninggalnya Rudi. Mereka menuntut agar polisi segera menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan tersebut.
Pentingnya Perlindungan bagi Penegak Hukum
Kasus ini kembali mengingatkan kita akan pentingnya perlindungan bagi para penegak hukum, termasuk pengacara. Profesi pengacara memiliki risiko yang cukup tinggi, terutama ketika menangani kasus-kasus yang sensitif dan berpotensi menimbulkan konflik.
Hingga saat ini, polisi masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus penembakan ini. Semoga pelaku dapat segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kita semua berharap agar keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi musibah ini.